Monday 3 July 2017

Hormati Guru dan Keturunannya

Pernah suatu ketika KHR. Khalil As'ad Syamsul Arifin sedang berceramah di atas panggung, saat asyik memberikan mau'idzoh hasanah tiba-tiba datang KH. Thaifur Aliwafa, kala itu sebagai tamu undangan dalam acara tersebut. Sontak, hadirin kaget sebab Kiyai Khalil As'ad turun dari podium dan menunjukkan rasa ta'dzim kepada Kiyai Thaifur Ambunten. Lalu Kiyai Khalil melanjutkan ceramahnya di bawah, seakan panggung tak lagi pantas ditempati setelah Kiyai Thaifur hadir.

Ternyata dahulu Kiyai As'ad ayah Kiyai Khalil pernah berguru kepada Kiyai Aliwafa Ambunten, ayah Kiyai Thaifur.

Akhlak Ulama masih kental kapanpun dan dimanapun. Begitu tinggi dan dalamnya rasa hormat dan ta'dzim para Ulama2 kita terhadap Guru2nya, bahkan terhadap putra2 Gurunya, dan bahkan terhadap keturunan orang2 yg pernah menjadi Guru Abah-nya. Subhanalloh...

Dikisahkan, pernah suatu ketika Imam Hanafi mengajar di depan ribuan murid2nya didalam suatu majlis, tiba2 ada seorang anak kecil asyik bermain dg teman2nya yg lain dan melintas didepan Sang Syekh. Sontak Imam Hanafi menghentikan pengajiannya itu dan berdiri memberi salam hormat kepada anak kecil tersebut.  Para hadirin tercengang heran. Salah satu dari mereka bertanya : "Wahai Guru, mengapa anda begitu hormat dan ta'dhim pada seorang anak kecil yg sedang asyik bermain itu??"

Imam Hanafi menjawab : "Ya,  karna sebelum aku menjadi seperti saat sekarang ini, aku dulu pernah berguru kepada Abah-nya. Bagiku Guru adalah Guru, segala yg bertalian nasab dan memiliki hubungan dg Guru-ku maka dia adalah Guru, bahkan sandal milik Guru-ku pun bagiku adalah Guru. Hormatilah Guru-mu, anakku!! Sebab tanpa jasa seorang Guru kau takkan pernah ada artinya disisi manusia2 lainnya, dan disisi Allah..!!"

Demikian juga dikisahkan, pada suatu hari Syekh Abdul Qadir Jailany mengajar murid2nya. Ditengah2 pengajian berlangsung tiba2 beliau menghentikan pengajiannya itu dan berdiri berjalan menuju seorang pengemis yg mengenakan pakaian kotor dan dekil yg duduk dibagian pojok belakang tempat beliau menyampaikan pengajiannya tersebut. Sesampai di hadapan si Pengemis itu,  Sang Syekh memeluknya dan menciumnya dari ujung kaki sampai ujung kepala sambil menangis sesenggukan. Para hadirin tertegun,  heran dan penuh tanya. Tiba2 Sang Syekh berkata :

"Wahai murid2ku semuanya, sebab jasa orang inilah maka aku bisa mencapai apa yg tlah aku capai saat ini. Ketahuilah wahai murid2ku, orang ini adalah Guru-ku..!!"

لو لا مربّي لما عرفت ربّي

SEMOGA BERMANFAAT.

No comments:

Post a Comment